Nov 27, 2014

.BdgBerkebun dan Kemeriahan Pasar Seni ITB 2014

credit

Pada tanggal 23 November 2014, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB mengadakan pagelaran seni terbesar se-Asia Tenggara, Pasar Seni ITB. Pasar Seni yang ke-11 diadakan di kampus ITB tepatnya Jl Ganesha. Pada hari itu, Jl Ganesha ditutup dan jalan pun dialihkan. Kemacetan juga terjadi saat itu. Meskipun demikian, para pengendara angkutan umum harap maklum dengan acara yang diadakan sekali dalam empat tahun tersebut.

Lautan pengunjung pun memenuhi kampus ITB. Meskipun mendung kelam dan hujan deras tak menghalangi antusiasme pengunjung menghadiri Pasar Seni. Bahkan, founder .BdgBerkebun yang sekarang diamanahi Walikota Bandung, Pak Ridwan Kamil dan istrinya Ibu Atalia rela berpayung-payung menembus stand Pasar Seni.

credit
Romantisnya Pak Walikota Bandung dan istri di Pasar Seni

Pasar Seni 2014 diisi lebih dari 300 stand produk, seni, kuliner dan komunitas. Salah satu dari stand tersebut diisi oleh stand .BdgBerkebun. BdgBerkebun baru pertama kali mengisi stand Pasar Seni. Ya ialah, BdgBerkebun baru diresmikan sekitar tahun 2011 sementara event terakhir Pasar Seni tahun 2010. Berhubung .BdgBerkebun baru pertama kali mengisi stand Pasar Seni, tim .BdgBerkebun sudah mempersiapkannya jauh hari sebelumnya oleh Nurul selaku PJ Pasar Seni dari .BdgBerkebun. Sehari sebelum perhelatan berlangsung, tim .BdgBerkebun sudah menghias stand No 8 dengan dekorasi ala urban farmer. Walaupun demikian, ada kepesimisan diantara .BdgBerkebun terhadap acara Pasar Seni. Ada kekhawatiran pengunjung stand .BdgBerkebun sepi, produk yang dijual kurang laris, dll. Maklumlah pengunjung Pasar Seni kan bervariasi dan tidak semuanya interest dengan berkebun.

Hari keramat pun tiba…

Kebetulan event Pasar Seni 2014 bersamaan dengan program Bandung Belajar Berkebun. Alhasil, tim .BdgBerkebun mengatur personilnya untuk menjaga stand di Pasar Seni. Sekitar jam 09:00, beberapa orang dari tim .BdgBerkebun meninggalkan kebun Tubagus Ismail, tempat berlangsungnya Bandung Belajar Berkebun, menuju Pasar Seni ITB. Saat itu, Pasar Seni baru diresmikan oleh Gubenur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

Setelah diresmikan, pengunjung mulai mengunjungi stand-stand Pasar Seni. Stand .BdgBerkebun pun mulai ramai dikunjungi pengunjung. Diantara pengunjung ada yang membeli produk .BdgBerkebun (benih, media hidroponik, media tanam, dll), ada yang ber-photobooth, ada juga yang bertanya-tanya seputar berkebun dan aktivitas .BdgBerkebun. Menjelang siang hari, hujan membasahi Pasar Seni bahkan stand .BdgBerkebun bocor karena rembesan air. Akan tetapi, antusias pengunjung terhadap stand .BdgBerkebun cukup tinggi. Sembari berteduh, pengunjung menanyakan tata cara menanam, seluk beluk .BdgBerkebun dan akhirnya mereka membeli produk .BdgBerkebun.

BdgBerkebun ikutan narsis, hehehe

Menjelang sore, stand .BdgBerkebun semakin ramai dikunjungi. Beberapa produk yang dijual sudah habis. Meskipun beberapa pengunjung kecewa karena tidak dapat membeli produk yang diinginkan, tetap saja banyak yang masih antusias dengan benih, cara menanam benih dan media hidroponik.

Pengunjung yang ber-photobooth juga makin ramai. Dengan menggunakan caping ala petani dan barang-barang pelengkap yang bertema urban farmer, penampilannya tampak "kekinian" saat berfoto. Beberapa diantaranya juga meng-upload foto saat mengunjungi stand .BdgBerkebun kemudian mem-follow dan mention akun twitter & instagram @BdgBerkebun.
 
Testimonial pengunjung stand BdgBerkebun

Ternyata rasa pesimis .BdgBerkebun beberapa hari sebelumnya tidak terjadi. Justru melalui Pasar Seni ITB 2014, banyak kegembiraan dan kepuasan yang kami rasakan. Dengan berpartisipasinya .BdgBerkebun pada Pasar Seni ITB 2014, .BdgBerkebun mendapat omset penjualan produk yang lumayan. Akun media sosial sebagai media campaign juga ramai dengan bertambahnya follower. Bahkan, sehari setelah Pasar Seni, banyak yang menghubungi anggota .BdgBerkebun untuk join dan menjadi bagian dari .BdgBerkebun. Selain itu, ada juga yang menghubungi anggota .BdgBerkebun untuk membeli produk (contoh: benih). Wuah, .Bdgberkebun bersyukur sekali menjadi bagian dari Pasar Seni ITB 2014. Terima kasih kepada panitia Pasar Seni ITB 2014 yang telah mengundang .BdgBerkebun untuk menjadi bagian dari Pasar Seni ITB 2014. Kami sangat senangggg…

Testimonial tim .BdgBerkebun

Salam Bandung Berkebun

Penulis: Rizka

The Author

Created by bdgberkebun cyber team.

Nov 22, 2014

[BBB #3 Minggu 3] Pembuatan Pupuk Bokashi dan Pestisida Nabati

Minggu ketiga Bandung Belajar Berkebun #3 (BBB #3) dilaksanakan pada tanggal 16 November 2014 di tempat biasa yaitu kebun Tubagus Ismail. Meskipun disambut gerimis mengundang pada pagi hari, kami masih semangat mengikuti rangkaian acara BBB #3.

Acara dimulai jam 8:10 WIB yang dibuka oleh Dwi selaku penanggungjawab acara BBB #3. Setelah itu, kami memulai ritual acara pembuka yang tak lain adalah "bermain-main" di bedengan. Membersihkan gulma, membolak-balikan tanah, menanam benih, memindahkan bibit bayam yang telah disemai dan menyiram tanaman.

"Bermain-main" di bedengan tercintah




Usai "bermain-main" di bedengan, peserta BBB #3 dikumpulkan untuk diberikan materi. Materi minggu ketiga seru banget loh tentang pembuatan composting pupuk bokashi dan pestisida nabati. Tak hanya pengarahan materi tapi juga praktek pengolahannya. Ketujuh kelompok BBB #3 membawa bahan dan peralatan dari rumah masing-masing. Ada yang membawa bumbu dapur, peralatan seperti botol, gunting, pisau, dll. Ada juga yang membawa bahan yang membutuhkan perjuangan saat membawanya yang tak lain adalah sampah organik. Makasih loh ya sudah membawa sampah organik yang baunya surgawi itu. ^.^

Cara pembuatan composting (pupuk bokashi) itu begini loh…

Materi composting diberikan oleh Kang Galih. Beliau menjelaskan bahwa pupuk bokashi itu sebenarnya dapat diolah sendiri dengan menggunakan sampah organik dan mikroorganisme decomposer. Proses pembuatan pupuk bokashi berlangsung selama 1-14 hari. Biasanya proses pembuatan pupuk bokashi lebih cepat daripada pengomposan konvensional.

Pupuk bokashi pertama kali popular di Jepang. Menurut istilah bokashi berasal dari Bahasa Jepang yang artinya perubahan secara bertahap. Dalam pembuatan pupuk bokashi dibutuhkan mikroorganisme decomposer yang bernama EM4. Larutan EM4 yang dipopulerkan oleh Prof Teruo Higo di Jepang dapat mengurai sampah organik dengan cepat. Mikroorganisme yang terkandung dalam EM4 terdiri dari bakteri fotosintesis, bakteri asam laktat (Lactobacillus sp), Actinomycetes dan ragi. (Sumber: alamtani.com)
Galih memberikan materi
Bahan:
  1. Sampah organik (basah/kering) berwarna coklat yang banyak unsur karbon. Perbandingan sampah organik kering : basah adalah 4:1 
  2. Dedak 
  3. Sekam bakar yang mengandung bakteri microsom (fotosintesis asam laktat) untuk media tumbuh  
  4. 2 ml larutan EM4 untuk kesuburan tanah 2 sendok gula merah/glukosa untuk mengaktifkan microorganisme

Alat:
  1. Wadah untuk menyimpan pupuk bokashi
  2. Termometer untuk mengecek suhu bokashi

Langkah:
  1. Campurkan sampah organik, dedak dan sekam bakar
  2. Aduk bahan tersebut secara merata selama ±30 menit
  3. Tuangkan 2 ml EM4 untuk kesuburan tanah
  4. Campurkan 2 sendok gula merah/glukosa ke dalam wadah yang sudah dibolongi untuk pupuk cair
  5. Cek termometer sampai suhu menunjukkan 40 - 45 derajat Celcius
  6. Tutup dan simpan bokashi pada tempat yang teduh untuk memperbanyak microorganisme sehingga mudah terurai

Info penting!!!

Saat pembuatan pupuk bokashi harus memperhatikan temperatur (40 – 45 derajat Celcius), siklus udara, pH (6 – 6.8) dan kelembaban (tidak boleh > 40)

Mencampurkan bahan pupuk bokashi

Nah, kalau pembuatan pestisida nabati begini caranya…

Materi pembuatan pestisida nabati disampaikan oleh Teh Sri. Teh Sri menjelaskan bahwa pestisida nabati mulai digalakkan lagi mengingat penggunaan pestisida nabati yang baik untuk kesehatan. Pestisida yang berasal dari kata pest yang berarti hama dan sida yang berarti obat digunakan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman. Pestisida nabati merupakan pestisida ramah lingkungan dan penyusunnya dari alam. Pembuatan dan penggunaan pestisida nabati pun mudah dilakukan karena bahan-bahan yang diperlukan banyak tersedia di pasar.

Pengendalian hama terpadu:
  1. Pengendalian secara mekanik (hama dibuang langsung menggunakan tangan atau dibersihkan manual)
  2. Pengendalian secara fisik (adanya modifikasi lingkungan seperti menggunakan cahaya atau meningkatkan kelembaban)
  3. Pengendalian secara biologi (menggunakan musuh alami atau predator hama)
  4. Pengendalian secara budidaya (contoh: pengendalian dengan cara tumpang sari)
  5. Pengendalian secara kimia (menggunakan bahan alami yang bisa dijadikan pestisida)
Sri memberikan materi

Bahan:
  1. 1 siung bawang merah
  2. 1 siung bawang putih
  3. 1 sendok teh bubuk cabe.
  4. Sabun cair

Alat:
  1. Pisau
  2. Botol aqua 1.5 liter
  3. Sendok kecil
  4. Sprayer
  5. Gunting

Langkah:
  1. Iris bawang merah dan bawang putih dengan tipis
  2. Rendam bawang merah dan putih yang telah diiris serta bubuk cabe ke dalam air aqua
  3. Tuangkan sabun cair dan air ke dalam botol aqua kemudian diamkan selama 1 jam
  4. Saring larutan ke dalam kain furing/tempayan kemudian tuangkan ke dalam sprayer

Info Penting!!!
  1. Pestisida menggunakan sabun cair untuk meluruhkan zat lilin yang ada dalam hama. Sehingga zat yang terdapat dalam bawang dan cabe bisa masuk ke hama.
  2. Cabe memiliki zat capsicin untuk memberikan rasa yang tidak enak untuk hama. Sehingga hama tidak mengganggu tanaman.

Kaka-kaka cantik sedang membuat ramuan pestisida nabati
huehueheeheeee
Usai materi diadakan tanya jawab dan perkenalan peserta BBB #3 yang baru datang pada minggu ketiga. Bisa dibilang pertemuan ketiga merupakan acara BBB #3 yang paling seru dan asyik. Walaupun rempong membawa alat & bahan dari rumah, sedikit gerimis pada pagi hari tapi acaranya ngga boring dan seruuuuuuuuuuuuu sekali.

Perkenalan peserta baru BBB #3
Acara penutup ritual "foto bareng"

Salam Berkebun. Digali! Ditanam! Disiram!

Penulis: Rizka
Fotografer: Yoga
Pemateri: Galih dan Sri

The Author

Created by bdgberkebun cyber team.

Nov 13, 2014

[BBB #3 Minggu 2] Menanam Kangkung dan Memahami Prinsip Pertanian Organik

Pelaksanaan Bandung Belajar Berkebun season #3 (BBB #3) minggu kedua dilaksanakan pada Minggu, 9 November 2014. Jam 08:00 WIB pagi kebun Tubagus Ismail sudah ramai oleh .BdgBerkebun dan peserta BBB #3. Kemudian Velly selaku wakil koordinator .BdgBerkebun membuka BBB #3 minggu kedua tersebut.

Peserta BBB #3 minggu kedua dihadiri sekitar 40 orang. Ada yang sudah hadir minggu sebelumnya, ada juga peserta yang baru hadir minggu kedua. Tapi semua wajahnya berseri-seri menunjukkan semangatnya mengikuti rangkaian acara BBB #3 minggu kedua.

Seperti minggu sebelumnya, BBB #3 dimulai dengan terjun bebas ke bedengan. Peserta yang telah dibagi menjadi 7 kelompok langsung merapikan bedengan, membuang gulma dan membolak-balikan tanah. Kemudian bedengan tersebut ditanam benih kangkung. *plus benih kacang panjang juga sih.

Kelompok 1 BBB #3

Kelompok 2 BBB #3

Duh, kelompok 3 BBB #3 sadar kamera semua euy

Kelompok 4 BBB#3 asa mentoring ya?

Semangat banget kelompok 5 BBB #3


Fasil Kelompok 6 BBB #3 menjelaskan dengan berapi-api

Kelompok 7 BBB #3

Ada perbedaan signifikan antara menanam benih kangkung dengan bayam. Benih bayam harus dilakukan penyemaian terlebih dahulu, sedangkan benih kangkung dapat langsung ditanam ke bedengan. Kok bisa ya kangkung langsung ditanam ke bedengan? Bisa donk. Kangkung itu seperti batu karang yang tetap kokoh di lautan. Sedangkan bayam itu ibarat rumah laba-laba yang disentuh langsung rapuh berkeping-keping. Saat hujan tiba, kangkung masih kuat sedangkan bayam langsung tumbang dan rapuh.

Langkah pengolahan lahan dan penyemaian bayam sudah dijelaskan pada pertemuan minggu pertama di sini. Selanjutnya untuk menanam kangkung dijelaskan pada minggu kedua. Cara menanam kangkung lebih simple daripada bayam. Ya ialah, kan ngga disemaikan terlebih dahulu.

Langkah menanam benih kangkung

  • Persiapkan bedengan yang telah diolah dan dicampurkan pupuk bokashi plus sekam.
  • Buat lubang tanam yang berjarak kira-kira 10 x 10 cm dengan kedalaman ±5 cm yang akan digunakan untuk meletakkan benih.
  • Isi lubang dengan 2-4 bijih benih kangkung kemudian tutup lubang dengan tanah.
  • Lakukan penyiraman secara rutin. Perlu diketahui kangkung sangat memerlukan banyak air untuk tumbuh. Kurangnya penyiraman akan mengakibatkan kangkung menjadi mati.

Seperti diketahui minggu pertama sudah dilakukan penyemaian bayam. Sayangnya tidak semua kelompok berhasil melakukan penyemaian. Bahkan beberapa kelompok tidak memperlihatkan adanya tanda-tanda pertumbuhan bayam. Sedih ya? Untuk mengantisipasi kegagalan tersebut, .BdgBerkebun memberikan solusi kepada tiap peserta. Setiap peserta diberi tugas untuk merawat benih bayam di rumah masing-masing. Peserta diberi segelas aqua plastik untuk menyemai bayam yang kemudian dibawa pulang oleh peserta. Gelas aqua yang telah dilubangi di bawahnya, diberi tanah yang dicampur dengan arang sekam dan bokashi. Kemudian ditaburi benih bayam. Harapannya semua benih bayam dapat tumbuh karena sudah dirawat oleh tiap peserta.

Selesai bertanam, peserta dikumpulkan untuk berdiskusi dan sharing materi. Saat itu, Kang Galih dan Kang Fajar mendapat giliran untuk memberikan materi tentang pertanian organik. Pertanian organik mulai booming kembali di seluruh dunia seiring dengan penerapan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Iya, pertanian organik yang dibudidayakan dengan menggunakan bahan-bahan alami akan lebih sehat daripada menggunakan bahan kimia sintetis.

Pertanian organik merupakan suatu sistem produksi pertanaman yang berdasarkan daur ulang secara hayati. (Rachman Sutanto, 2002)

Duo mentor of this season

Menurut International Federation of Organic Agriculture Movements (2010), prinsip-prinsip pertanian organik terdiri dari 4 aspek:

Prinsip dasar pertanian organik

  • Healthy: pertanian organik dapat meningkatkan kesehatan manusia, tanah, tanaman, hewan dan bumi yang saling berhubungan. Sayuran organik yang ditanam tidak memiliki unsur asing yang dapat mengganggu kesehatan.
  • Ecology: pertanian organik berdasarkan sistem ekologi dan dapat bekerja sama dengan alam.
  • Fairness: pertanian organik harus memperhatikan keadilan antara alam, manusia dan makhluk lain untuk menyehatkan alam.
  • Care: pertanian organik harus dikelola dengan tanggungjawab dan peduli terhadap kesehatan alam & lingkungan.

Pertanian organik menggunakan 95% bahan organik. Ada beberapa teknis yang perlu diperhatikan dalam pertanian oraganik.

Teknik pertanian organik

  1. Media penyemaian. Media penyemaian menggunakan tanah dan sekam bakar. Masukkan benih ke dalam media penyemaian. Beberapa hari kemudian akan muncul daun kotiledon yang merupakan daun dalam fasa embrio. Lama-lama daun-daun menjadi banyak dan muncullah daun sejati.
  2. Penyapihan. Jika telah muncul daun sejati yang berjumlah 4 daun, lakukanlah penyapihan. Penyapihan merupakan pemindahan bibit ke lahan besar. Umur pemindahan bibit ke lahan bervariasi. Biasanya caesim, bayam sekitar 1 minggu sedangkan cale yang dijuluki "the king of vegetables" sekitar 3 bulan.
  3. Bedengan. Bedengan berfungsi untuk melindungi tanaman dari banjir dan mencegah hama & gulma. Untuk menghindari gulma dapat menggunakan plastik mulsa yang berwarna silver lalu plastik mulsa ditutup di atas bedengan. Manfaat plastik mulsa lainnya adalah untuk menjaga kestabilan temperatur dan kelembapan tanah, mencegah evaporasi, mencegah erosi. Selain itu, plastik mulsa yang berwarna silver dapat meloloskan spektrum cahaya.
  4. Pemupukan. Pemupukan dilakukan pada awal membuka lahan. Selain itu, pemupukan juga dapat dilakuakan secara rutin dengan memberikan tambahan pupuk selama 2 minggu sekali.
  5. Penyiraman. Penyiraman yang ideal dilakukan sebanyak dua kali yaitu pagi dan sore hari sekitar jam 16:00. Penyiraman pagi hari berguna untuk fotosintesis sedangkan penyiraman sore hari untuk transfer makanan. Penyiraman dapat dilakukan dengan shallow water dengan sedikit air dan dapat juga dengan deep water.
  6. Pengendalian hama. Saat menanam tanaman, tidak hanya menanam satu jenis tanaman (monokultur) tapi juga menanam berbagai jenis tanaman yang saling menguntungkan (pengendalian hama, perlindungan dari bakteri, dll) satu sama lain. Akibatnya terjadi companion yang dapat berkompetisi atau bersimbiosis. Jika bersimbiosis mutualisme sih ngga masalah. Namun, jika saling berkompetisi tentu akan merugikan. Untuk mengendalikan kompetisi hama, dapat menggunakan insect trap yang ramah lingkungan. Insect trap menggunakan prinsip reduce, reuse & recycle. Penggunaan insect trap apabila serangan hama sudah cukup parah dan beresiko menjebak predator. Menanam bunga yang cerah seperti bunga matahari dapat menjadi predator alam matahari.

Begitulah materi minggu kedua BBB #3. Bermacam-macam ekspresi mimik peserta usai materi minggu kedua BBB #3. Untuk menguji kepahaman peserta terhadap materinya, tim .BdgBerkebun mengadakan quiz berhadiah benih kepada peserta. Senangnya semua pertanyaan yang dilontarkan .BdgBerkebun selalu ada satu peserta yang mampu menjawabnya. Hore…

Ekspresi peserta saat mendengarkan materi dari Kang Galih

Dengan berakhirnya quiz berhadiah benih, maka berakhirlah BBB #3 minggu kedua. Eits, sebelum pulang diadakan foto bersama dengan semua tim .BdgBerkebun dan peserta BBB #3. Tak lupa jargon Bandung Berkebun diucapkan bersama-sama. Digali, Ditanam, Disiram!!!


Salam Berkebun. Digali! Ditanam Disiram!

Penulis: Rizka (@rizka2701)
Fotografer: Vika (@ndshw)
Pemateri: Galih dan Fajar dari @kebunbond

The Author

Created by bdgberkebun cyber team.

Nov 11, 2014

Happy-Happy di Funtastea Chatime

Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 7-9 November 2014, .BdgBerkebun menghadiri undangan dari Chatime. Franchise minuman bubble tea asal Taiwan yang menyajikan teh dengan 60 varian rasa dan topping tersebut merayakan opening gerai ke-100. Sejak pertama hadir di Indonesia yaitu Februari 2011, Chatime telah memiliki 99 gerai yang tersebar di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, Bali dan Makasar. Kemudian 7 November 2014 gerai ke-100 pun lahir di Bandung Indah Plaza (BIP), Bandung.

Untuk merayakan gerai ke-100, Chatime mengadakan event yang bernama Funtastea di Chatime Living Plaza Dago. Nah loh gerai ke-100 terletak di BIP tapi party di Living Plaza Dago, aneh kan? Selidik punya selidik acara Funtastea Chatime diadakan di Living Plaza Dago karena gerainya terbesar di kota Bandung. Beda jauh dengan gerai Chatime BIP yang mini dan hanya bisa order secara take away.

Kemeriahan Funtastea Chatime

Berhubung .BdgBerkebun memiliki acara Bandung Belajar Berkebun minggu pagi, maka kami baru bisa menghadiri Funtastea jam 11:00. Meskipun telat, .BdgBerkebun disambut oleh panitia Funtastea dengan ramah. Kami diberi seabrek goodie bag yang isinya boneka unyu-unyu, alat tulis, mouse pad, pin dan kipas. Tak hanya itu, .BdgBerkebun juga diberi hot fried chicken steak dan minuman chatime gratis dengan dua pilihan rasa yang recommended; superior pure cocoa dan mango green tea with rainbow jelly. Wuahhhh senang banget donk pastinya. Habis letih dan kepanasan di kebun langsung menikmati hidangan segar dan enyak. Yummy!

Photo booth sambil pamer goodie bag
Menikmati hidangan Chatime
Kira-kira sapa yah seseorang ini?

Puas menikmati hidangan Chatime, .BdgBerkebun berfoto-fiti dan bermain di carnival mini games. Terdapat 4 jenis games yangmana 3 diantaranya lempar-lemparan bola dan panah asmara sedangkan 1 games lainnya meletakan mata baby tea tapi pemainnya harus tutup mata. Setiap games mendapatkan point. Point tersebut diakumulasikan dan pemain mendapatkan gift sesuai dengan total point yang telah diakumulasikan. Ada yang dapet bollpoint, mouse pad, pin, dll.

selfie dulu kaka

Kebetulan saat .BdgBerkebun menghadiri Funtastea Chatime, Bobotoh dan warga Bandung sedang mengadakan euphoria kemenangan #PersibJuara. Para bobotoh mengadakan pawai kendaraan bermotor dan melewati jalanan Dago, persis di depan Chatime Living Plaza Dago. .BdgBerkebun pun memanfaatkan moment tersebut dengan selfie bersama bobotoh di jalanan. Bahaha, kapan lagi selfie di jalanan bersama bobotoh pulak?

selfie dengan bobotoh, yippiyyy

Sebenarnya masih banyak acara Funtastea Chatime yang telah diadakan selama 3 hari. Ada press conference, lomba design cup chatime, penampilan band, modern dance, GAC (Gamal Audrey Cantika), dan aksi sosial "Baby Tea Fun Walk" yang merupakan program berbagi kebahagiaan bersama 100 anak yatim. Hmm, benar-benar acara yang manarik. Tak hanya acara hura-hura tapi juga acara sosial yang berempati. Good Job Chatime!

Maacih Chatime, we are happy...

Finally, terima kasih kepada Chatime yang telah mengundang .BdgBerkebun. Selamat atas lahirnya gerai ke-100. Semoga Chatime selalu menyuguhkan menu yang inovatif dan lezat serta menjadi perusahaan franchise minuman terbesar di dunia. Aamiin.

Salam Bandung Berkebun

The Author

Created by bdgberkebun cyber team.

Nov 7, 2014

[BBB #3 Minggu 1] Pengolahan Lahan dan Penyemaian Benih Bayam

Sesuai dengan slogan .BdgBerkebun yang ingin menjadikan Bandung sebagai Creatifarming™, .BdgBerkebun berusaha memperkenalkan gaya hidup hijau kepada masyarakat. Oleh karena itu, .BdgBerkebun menyelenggarakan sebuah program untuk memberikan pelatihan berkebun kepada masyarakat yang dinamakan Bandung Belajar Berkebun. Program Bandung Belajar Berkebun sudah dilaksanakan sebanyak dua season. Melihat kesuksesan kedua season tersebut, maka .BdgBerkebun menyelenggarakan Bandung Belajar Berkebun season #3 (BBB #3).

BBB #3 diselenggarakan pertama kali pada tanggal 2 November 2014 di Kebun Tubagus Ismail, Bandung. Acara tersebut dibuka 08:00 WIB oleh koordinator .BdgBerkebun, Tiara Agung Juliansyah yang akrab disapa Kang Iyay.

Pertemuan pertama BBB #3 dihadiri sebanyak 42 orang peserta. Agar belajar lebih fokus, .BdgBerkebun membagi peserta menjadi 7 kelompok dan setiap kelompok didampingi oleh seorang fasilitator dari .BdgBerkebun. Ketujuh kelompok mendapat sebuah bendengan dan peralatan berkebun oleh .BdgBerkebun.

Materi perdana BBB #3 dilakukan dalam dua bentuk kegiatan, yaitu: praktek dan diskusi. Kegiatan praktek adalah pengolahan lahan dan persemaian benih. Praktek tersebut dilakukan langsung oleh semua peserta pada tiap bendengan.

Beberapa kelompok BBB #3

Pengolahan Lahan

Materi BBB #3 dimulai dari pengolahan lahan. Lahan yang masih berserakan kemudian dibersihkan dan diolah hingga layak untuk ditanam. Pengolahan lahan dilakukan saat cuaca tidak hujan supaya lahan lebih steril dari air hujan. Waktunya sekitar 1 minggu sebelum tanam. Adapun langkah pengolahan lahan dapat dijelaskan sebagai berikut:


Bedengan merupakan gundukan tanah yang dibuat untuk menanam tanaman dengan lebar dan tinggi tertentu. Sekilas bentuk bedengan mirip dengan sepetak kuburan berupa tonjolan pada tanah. Kemudian bedengan dicangkul sedalam ± 40cm untuk menggemburkan tanah dan memberikan sirkulasi udara dalam tanah.


Biasanya tiap bedengan memiliki gulma yang dapat mengganggu benih tanaman. Nah, gulma yang mengganggu tersebut dibersihkan dan dibuang. Sehingga bedengan menjadi bersih.


Pupuk bokashi adalah pupuk hasil fermentasi bahan organik yang terdiri dari jerami, sampah, pupuk kandang, sekam padi, dedak padi dll. Sekitar 1 karung pupuk bokashi dicampurkan dengan tanah pada bedengan.

Pupuk bokashi dicampurkan dengan tanah agar dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah, meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi tanaman, serta menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. (Wididana et al, 1996)

Tahap akhir pengolahan lahan adalah menambahkan air secukupnya supaya tanah menjadi lembab. Lahan ini disiram selama seminggu sampai benih ditanam.

Penyemaian Benih Bayam

Penyemaian bayam bertujuan untuk menyeleksi kualitas benih yang ditanam. Penyemaian bayam dilakukan selama seminggu sebelum dipindahkan ke lahan bendengan. Langkah penyemaian bayam adalah sebagai berikut:

Langkah penyemaian benih bayam

  • Persiapkan wadah untuk penyemaian. .BdgBerkebun menyiapkan satu wadah untuk tiap kelompok dengan dimensi 50x30x10 cm. Wadah bolong-bolong tersebut dilapisi koran sebelum ditambahkan pupuk bokashi dan arang sekam sebagai media pertumbuhan benih bayam.
  • Pupuk bokashi dan arang sekam tidak dicampur supaya arang sekam berada di atas pupuk bokashi.
  • Tambahkan air secukupnya pada media penyemaian benih hingga lembab
  • Media penyemaian dilubangi sedalam 0.5 cm dengan jarak antar lubang 2x2 cm untuk peletakkan benih bayam. Setelah itu tebarkan benih pada lubang persemaian.
  • Tutup wadah dengan plastik berlubang untuk menjaga kelembabannya.
Penyemaian benih bayam

Setelah lebih kurang 1 jam, praktek pun selesai. Kemudian semua peserta dikumpulkan untuk diskusi dan tanya jawab seputar berkebun. Peserta BBB #3 sangat antusias pada pertemuan perdana. Mereka sangat bersemangat saat mencoba bertanam dan berdiskusi. Semoga pertemuan BBB #3 dapat berjalan dengan lancar, peserta tetap antusias dan benih bayam yang telah disemai dapat tumbuh selama seminggu. 


Suasana diskusi BBB #3
.BdgBerkebun dan peserta BBB #3
Terima kasih kepada Rumah Zakat yang ikut memfasilitasi BBB #3

Salam Berkebun! Digali, ditanam, disiram!!!

Penulis: @rizka2701
PJ Materi: @dwisl
Fotografer: @ndshw

The Author

Created by bdgberkebun cyber team.

Nov 3, 2014

.BdgBerkebun Road to Bandung Agri Market

GOR Saparua Bandung, 26 Oktober 2014

Minggu pagi yang sedikit berbeda di Saparua. Jika biasanya setiap minggu pagi masyarakat lari pagi, aerobic dan jenis olahraga lainnya, maka hari itu masyarakat tidak hanya berolahraga tapi juga singgah ke Bandung Agri Market.

Gapura Bandung Agri Market

Bandung Agri Market dibuka jam 7.00 WIB, tapi jam 6.00 WIB Bandung Agri Market sudah mulai sibuk oleh pengisi stand Bandung Agri Market. Termasuk .BdgBerkebun loh. Beberapa anggota .BdgBerkebun sudah mulai sibuk mendekorasikan stand. Bahkan beberapa di antaranya sudah mulai dekorasi sejak malam hari sebelumnya.*Terima kasih yah akang teteh yang sudah mempersiapkan stand .BdgBerkebun. 

Tim .BdgBerkebun sudah riweuh dari malam loh

Stand .BdgBerkebun tidak hanya diisi oleh .BdgBerkebun tapi juga bon.d, warga RW02 Kaca Piring dan Bu Cici yang dulunya menjadi relawan Kampung Berkebun. Seperti diketahui bahwa sejak bulan April 2014 .BdgBerkebun dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertapa) Bandung mengadakan program Kampung Berkebun. Sekitar 150 RW yang menjadi pilot project diberikan pelatihan dan dana oleh Dispertapa. Beberapa diantaranya sudah panen termasuk RW 02 Kaca Piring. Melalui acara Bandung Agri Market inilah mereka dapat menjual hasil panennya.

Warga Kaca Piring diwawancarai TVRI nih

Karena diisi oleh 4 sub-stand, stand .BdgBerkebun menjadi ramai dan banyak banget barang yang dijual. Ada beragam benih, bibit, media tanam, gardening kit dsb. Semua barang tersebut bukan barang impor. Harganya pun bervariasi dari Rp5K sampai Rp150K. Masyarakat tinggal pilih barang yang diinginkan.

Manfaat berkunjung ke stand .BdgBerkebun tidak hanya membeli aneka barang tapi juga dapat berdiskusi dengan anggota .BdgBerkebun. Bahkan hampir semua pengunjung .BdgBerkebun selalu berdiskusi cara menanam, media tanam, khasiat tanaman, cara perawatan dsb. Tak hanya berdiskusi seputar tanaman tapi juga berdiskusi tentang program .BdgBerkebun yang salah satu agenda terdekatnya Bandung Belajar Berkebun (BBB).

Perawakan Fajar sebelum dan sesudah Bandung Agri Market

Selain .BdgBerkebun, acara Bandung Agri Market juga diisi oleh Agritektur, mahasiswa pertanian UNPAD dan tentunya Dispertapa selaku host acara Bandung Agri Market. Bahkan Dispertapa memberikan lebih kurang 2000 bibit gratis kepada pengunjung. Tujuan Dispertapa membagikan bibit gratis untuk memfasiltasi warga yang ingin memasarkan hasil kebun. Tak heran stand Dispertapa paling ramai dikunjungi di antara stand lainnya. Termasuk anggota .bdg berkebun yang juga hunting bibit gratis dari Dispertapa. Hehehe.

Acara Bandung Agri Market yang juga dimeriahkan musisi bandung ditutup sekitar jam 11.00 WIB. Alhamdulillah acara Bandung Agri Market berjalan lancar. Dan .BdgBerkebun sangat senang menjadi bagian dari acara Bandung Agri Market.

Video .BdgBerkebun in Bandung Agri Market

Salam Berkebun! Digali, ditanam, disiram!!!
(@rizka2701)

The Author

Created by bdgberkebun cyber team.