Feb 10, 2015

Jangan Ragu Bergabung dengan Bandung Berkebun

Percaya kah kalian bahwa Tuhan sudah menggariskan beberapa makhluk-Nya untuk berjodoh dengan sebuah komunitas? Percayakah kalian, bahwa disamping ketertarikan kita pada sebuah komunitas, ada dorongan lain yang membuat kita nyaman dan ingin terus berada disebuah komunitas? Saya harap kalian percaya, karena apa yang membuat saya bertahan hingga bersedia menulis artikel ini adalah bukti dari kenyamanan yang saya dapatkan setelah hampir satu tahun bergabung bersama Bandung Berkebun.

Awalnya, hanya iseng ingin memulai gerakan untuk mengubah halaman beton di depan rumah menjadi rimbun dengan tanaman. Keisengan itu justru membawa saya untuk penasaran dengan komunitas-komunitas peduli lingkungan yang ada di Bandung. Tanpa riset atau perlu searching lama dan panjang, Tuhan mempertemukan saya dengan komunitas Bandung Berkebun. Atau secara halusnya, Tuhan menjodohkan hidup saya dengan komunitas ini.

Satu nilai yang saya dapatkan saat pertama datang dan gabung dengan Bandung Berkebun adalah keceriaan yang dibawa ketika berkebun. Biasanya, orang awam akan menganggap bahwa berkebun itu capek, panas, bikin kulit hitam, bikin haus, dan gak menyenangkan sama sekali. Saya pun berfikiran demikian awalnya. Tapi setelah hampir setiap hari minggu pagi rutin datang ke kebun milik Bandung Berkebun, ada suasana baru yang selalu bikin rindu. Suasana ceria, penuh kejutan, dan hangat yang ditawarkan para penggiat nya membuat datang ke kebon menjadi semacam adiksi yang harus saya dapat setiap minggu nya.

Ada kekeluargaan yang mereka tawarkan, pengetahuan yang mereka bagikan, dan peduli lingkungan yang mereka tularkan. Sekarang, rasanya saya gak perlu memanggil dengan kata "mereka" , karena saya sudah merasa menjadi satu dengan mereka.


Dijodohkan dengan Bandung Berkebun, membuat fikiran terbuka dan kaki ikut melangkah maju. Mungkin memang banyak komunitas yang peduli dengan kehijauan kota. Tapi disini, kembali lagi pada Tuhan yang sudah menggariskan pada siapa saja kita akan tertambat hatinya. Dan pada Bandung Berkebun lah, hati saya tertambat. Bukan hanya dengan visi dan misi komunitas ini, tapi juga dengan penggiat-penggiat nya yang hingga sekarang tetap menyebarkan atmosfir hangat ketika sedang ngebon.


Ada banyak hal yang didapat, ketika kita berada pada titik sadar bahwa manusia takkan bisa hidup sendiri. Ada alam, yang perlu menyeimbangkan. Dan Bandung berkebun tengah dalam misinya membuat alam kembali ceria, tidak menangis lagi. Mungkin, kami hanya segelintir orang yang berharap bahwa kota, khususnya Bandung akan kembali hijau. Dan menyebarkan spirit berkebun ke seluruh penjuru Bandung bukanlah hal yang mudah, perlu banyak penyambung lidah.

Dengan menulis artikel ini, saya berharap bahwa diluar sana akan semakin banyak orang yang 'dijodohkan' dengan Bandung Berkebun. Akan banyak penyambung lidah yang menularkan sprit bahwa ngebon adalah kegiatan yang penuh keceriaan meski kadang perlu berpanas-panasan terlebih dahulu.


Kebun Tubagus Ismail akan dengan senang hati menerima siapapun yang bersedia datang dan mau merelakan kulitnya tersengat sinar matahari demi menggemburkan tanah di tengah kota. See you there, guys [Irfa Hazawardi]

The Author

Created by bdgberkebun cyber team.